Dalam plot, ada keterjeratan emosional yang berliku -liku di antara keduanya. Satu pihak terobsesi dengan nasib satu sama lain dan harapan untuk kelahiran kembali dan peluang, sementara pihak lain dengan tegas menyatakan bahwa kerugian masa lalu tidak dapat dikompensasi. Cinta, kebencian, dan kasih sayang mereka saling terkait, dan waktu berlalu. Hilang hilang berarti hilang, dan nasib tidak bisa dipaksakan. Namun, reuni yang tiba -tiba membuat mereka menguji kembali hati mereka dan memikirkan apakah mereka ditakdirkan untuk bersama. Tuhan tampaknya membimbing mereka, membiarkan mereka mengesampingkan obsesi mereka dan melihat keinginan sejati mereka dengan jelas. Bagaimana akhir dari hubungan ini ditafsirkan?...
Belum ada komentar